Contoh-Contoh Baik Dalam Kehidupan

 

Oleh:  H. Salman, S.Pd., M.Ag 

Kepala Kantor Kemenag Kota Banda Aceh

Contoh-contoh kebaikan dalam kehidupan sejatinya bersumber dari kepribadian agung Nabi Muhammad saw. Jika kita membicarakan tentang teladan yang baik, maka pelajarilah dan resapilah akhlak beliau. Segala yang beliau contohkan dalam kehidupan ini merupakan rujukan terbaik bagi kita dalam menjalani hidup di dunia, sekaligus bekal menuju akhirat.

Nabi Muhammad saw bukan hanya menjadi panutan dalam urusan akhirat, tetapi juga dalam urusan dunia. Perpaduan keteladanan dunia dan akhirat terdapat dalam pribadi beliau. Bagaimana beliau beribadah (‘ubudiyah) kepada Allah menjadi pedoman kita dalam beragama. Bagaimana beliau berinteraksi sosial, baik dengan sesama Muslim, non-Muslim, bahkan yang memusuhinya, juga menjadi teladan bagi kita semua.

Jika hari ini kita melihat banyak perilaku yang jauh dari teladan Nabi saw, maka tugas kita adalah menarik diri dan lingkungan kita untuk kembali mendekat kepada kepribadian Rasulullah saw. Umat Islam seharusnya menjadi cermin akhlak beliau. Meskipun Rasulullah saw telah tiada, akhlak umatnya menjadi pantulan dari akhlaknya yang mulia.

Allah Swt berfirman dalam Surah Al-Ahzab ayat 21: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan yang banyak mengingat Allah.”

Demikian pula dalam Surah Al-Qalam ayat 4: “Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung.”

Kalimat "akhlak yang agung" adalah ringkasan sempurna dari seluruh keutamaan akhlak yang melekat dalam diri Rasulullah saw.

Berikut ini beberapa contoh nyata dari keteladanan Nabi Muhammad saw yang bisa kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari:

1. Kejujuran dalam Perkataan dan Perbuatan

Nabi Muhammad saw dikenal sebagai Al-Amin (yang terpercaya) sejak sebelum beliau diangkat sebagai Rasul. Beliau bersabda: “Hendaklah kamu berlaku jujur karena kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan membawa ke surga.” (HR. Bukhari dan Muslim). Kejujuran ini dapat kita praktikkan dalam pekerjaan, perdagangan, serta dalam hubungan sosial.

2. Kasih Sayang terhadap Keluarga

Nabi saw menunjukkan kasih sayang yang besar kepada keluarganya. Beliau membantu pekerjaan rumah seperti menjahit sandal atau menyapu rumah. Aisyah berkata: “Rasulullah biasa membantu keluarganya, dan ketika waktu salat tiba, beliau pergi untuk salat.” (HR. Bukhari).  Sikap ini mengajarkan bahwa kasih sayang dalam rumah tangga harus diiringi dengan kebersamaan, perhatian, dan keterlibatan.

3. Berbuat Baik kepada Tetangga

Rasulullah ï·º bersabda: “Jibril terus-menerus berwasiat kepadaku agar berbuat baik kepada tetangga, hingga aku mengira tetangga akan mendapat hak waris.” (HR. Muslim).  Kebaikan ini bisa kita wujudkan dengan membantu, mengunjungi saat sakit, atau sekadar menyapa dengan ramah.

4. Kedermawanan dalam Bersedekah

Nabi saw sangat dermawan, bahkan rela memberikan seluruh hartanya kepada yang membutuhkan. Beliau bersabda: “Orang yang dermawan dekat dengan Allah, dekat dengan surga, dekat dengan manusia, dan jauh dari neraka.” (HR. Tirmidzi). Kita bisa meneladaninya dengan menyisihkan sebagian penghasilan untuk membantu sesama.

5. Kesabaran dalam Menghadapi Cobaan

Ketika Nabi saw dilempari batu di Thaif, beliau tetap mendoakan kebaikan bagi pelakunya. Ini menunjukkan keluhuran akhlak dan kesabaran yang luar biasa. Allah berfirman: “Dan barang siapa bersabar dan memaafkan, sesungguhnya itu termasuk perbuatan yang mulia.” (QS. Asy-Syura: 43)

6. Peduli terhadap Anak Yatim

Nabi saw bersabda: “Aku dan orang yang memelihara anak yatim di surga seperti ini,” sambil merapatkan jari telunjuk dan jari tengah. (HR. Bukhari).  Kepedulian terhadap anak yatim bisa diwujudkan dengan mengasuh, membimbing, atau memberikan perhatian penuh tanpa menyakiti perasaannya.

7. Menjaga Kebersihan Lingkungan

Rasulullah bersabda: “Bersihkanlah halaman rumah kalian, karena orang-orang Yahudi tidak membersihkan halaman rumah mereka.” (HR. Ath-Thabrani).  Islam sangat mendorong kebersihan, baik secara fisik maupun spiritual.

8. Menyebarkan Salam dan Senyuman

Rasulullah bersabda: “Janganlah kalian meremehkan kebaikan sekecil apa pun, meskipun hanya dengan bertemu saudaramu dengan wajah berseri-seri.” (HR. Tirmidzi).  Salam dan senyuman adalah bentuk kebaikan yang murah, namun sangat berarti dalam membangun ukhuwah.

9. Rendah Hati dan Menjauhi Kesombongan

Meskipun beliau adalah pemimpin agung, Rasulullah tetap hidup sederhana dan dekat dengan rakyat kecil. Allah berfirman: “Dan janganlah kamu memalingkan wajahmu dari manusia karena sombong dan jangan berjalan di bumi dengan angkuh...” (QS. Luqman: 18).  Kesombongan sekecil apa pun dapat menghalangi seseorang masuk surga. (HR. Bukhari)

10. Menjaga Silaturahmi

Rasulullah bersabda: “Barang siapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, hendaklah ia menyambung tali silaturahmi.” (HR. Bukhari dan Muslim).  Silaturahmi memperkuat ikatan persaudaraan, membawa keberkahan, dan mempererat ukhuwah Islamiyah.

Kebaikan dalam kehidupan tidak sulit diwujudkan jika kita menjadikan Nabi Muhammad sebagai teladan. Allah Swt berfirman dalam Surah Ali ‘Imran ayat 31: “Katakanlah (Muhammad), jika kamu benar-benar mencintai Allah, maka ikutilah aku, niscaya Allah akan mencintai kamu dan mengampuni dosa-dosamu...”. Karena itu,  meneladani Nabi bukan sekadar slogan, melainkan komitmen hidup dalam cahaya akhlak mulia yang beliau wariskan.

Editor: Sayed M. Husen

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama