Harapan Baru Pasca Pengukuhan Imam Besar MRB

 

Masjid Raya Baiturrahman (MRB) simbol kemegahan arsitektur Islam, pusat ibadah, pendidikan, dan persatuan umat. Sejak tahun 1612, masjid ini menjadi tempat berkumpul dan pusat kegiatan muslimin Aceh untuk beribadah, menuntut ilmu, dan mempererat persaudaraan muslim. Dari masjid ini pula muslimin Aceh pernah merancang strategi perlawanan terhadap kaum kuffar.  

Di tengah perubahan zaman, harapan umat terhadap pengelola MRB semakin besar setelah pengukuhan Imam Besar yang baru, Abu Paya Pasi, Rabu (13/8/2025). Jamaah menginginkan masjid ini terus menjadi model dalam tata kelola yang profesional, transparan, dan berorientasi pada pelayanan jamaah. Pelayanan prima, pengelolaan berbagai program berkualitas dan fasilitas yang memadai menjadi bagian dari harapan itu.

Umat juga berharap, masjid ini mampu menghidupkan suasana ibadah yang nyaman, menggelar kajian-kajian ilmiah, menjadi sumber inspirasi bagi gerakan keislamam yang moderat. Lebih dari itu, MRB mestinya menjadi contoh nyata bagaimana rumah Allah dikelola dengan amanah, profesional, dan visi yang jauh ke depan.

Pengelolaan yang baik membuat MRB tidak hanya menjadi ikon sejarah dan kebanggaan Aceh, tetapi juga mercusuar kebangkitan Islam. Dengan sinergi antara pengelola dan jamaah, MRB semakin aktual sebagai pusat peradaban yang berparan membimbing umat menuju pengamalan syariat Islam kaffah.

Muslimin Aceh menaruh harapan besar agar imam besar, para imam, penceramah, nazir wakaf, serta pengurus (UPTD MRB) mampu melaksanakan amanah dengan profesional, transparan, dan sesuai tuntunan syariat. Pelayanan jamaah kita harapkan semakin ramah dan maksimal, mulai dari menjaga kebersihan, keamanan, hingga kenyamanan beribadah. 

Semoga pula program-program dakwah pun terus berkembang, meningkatnya kajian Islam, kualitas khutbah, perpustakaan, radio siaran, serta kegiatan keislaman lainnya sesuai kebutuhan umat. Selain itu, umat berharap fasilitas masjidterpelihara dengan baik, sehingga keindahan dan kenyamanan MRB tetap terjaga. 

Jamaah MRB mendambakan peran sosial masjid semakin meningkat, menjadi pusat pemberdayaan umat melalui kegiatan pendidikan Madrasah Darusy-Syariah, LIPIA, TPQ, pemuda/remaja masjid, dan bantuan sosial (ZISWAF). Satu hal yang cukup penting lainnya adalah pengelolaan keuangan yang transparan, pemanfaatan teknologi informasi, dan penerbitan kembali Tabloid Gema Baiturrahman dan buku-buku Islam.   

Pengukuhan Imam Besar MRB, Abu Paya Pasi (Abu Muhammad Ali bin Abdul Muthalleb), adalah momentum yang tepat kita aktualkan harapan: semoga suasana ibadah di MRB tetap khusyuk dan nyaman, disertai peningkatan kapasitas dan kesejahtreraan imam, muazin, dan karyawan masjid. Saatnya pula pengelola MRB lebih transparan dalam mengelola dana APBA, BLUD, infak, serta wakaf. 

Terima kasih dan takzim untuk Prof Azman Ismail yang telah berbakti sebagai Imam Besar MRB 2003-2025. Prof Azman telah mengantarkan MRB dikenal luas di dunia Islam dan menjadi masjid moderat yang saling menghargai antar penganut mazhab dalam Islam. (Sayed M. Husen)

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama