Berbaik Sangka Sesama Manusia, Jangan Menuduh Tanpa Bukti

 

Aceh Besar – Berbaik sangka wajib kita jaga terhadap sesama manusia. Jangan sedikit-sedikit curiga. Jangan pula mudah menuduh orang lain tanpa bukti, apalagi sampai menggunjing dan membuka aib saudara kita.

Pimpinan Dayah Manhaju Thullab Al Amiriah, Tgk Zulfadhli menyampaikan hal itu dalam khutbah Jumat di Masjid Jamik Baitul Adhim Aneuk Batee, Kecamatan Sukamakmur, 25 Juli 2025 bertepatan dengan 29 Muharram 1447 Hijriah. 

Tgk Zulfadhli  menjelaskan, Rasulullah saw mengajarkan manusia, bahwa apa yang kita sangkakan kepada Allah, itulah yang akan kita dapatkan. Jika kita yakin Allah akan menolong, maka pertolongan itu pasti datang, tetapi jika kita ragu dan bersangka buruk kepada Allah, maka itulah yang akan terjadi dalam hidup kita. 

Rasulullah saw pernah menyampaikan hadis Qudsi yang sangat agung, diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, yang artinya: Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah saw bersabda: “Allah Ta’ala berfirman: Aku sesuai dengan persangkaan hamba-Ku kepada-Ku. Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam dirinya, maka Aku mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia menyebut-Ku di suatu kumpulan, maka Aku akan menyebut namanya di kumpulan yang lebih baik darinya (kumpulan malaikat).” (HR. Bukhari No. 6970 dan Muslim No. 2675)

Demikian pula Allah Swt berfirman dalam Surah Al-Hujurat ayat 12, artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Dan janganlah kalian mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah menggunjing satu sama lain. Adakah salah seorang dari kalian yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentu kalian akan merasa jijik. Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang."

Tgk Zulfadhli  menegaskan, Al-Quran dengan jelas meminta kita, jangan suka su’uzan (buruk sangka), jangan memata-matai, dan jangan menggunjing, sebab semua itu bisa merusak hubungan antar sesama dan menimbulkan perpecahan di tengah masyarakat.

“Karena itu, mari kita jaga hati kita. Jangan mudah menilai orang lain dari apa yang tampak saja. Bisa jadi, orang yang kita sangka buruk justru lebih dekat dengan Allah daripada kita. Dan bisa jadi, prasangka kita itu malah menjadi dosa besar yang membawa kita kepada kebinasaan,” harapnya. 

Ia mmeminta umat Islam memperbaiki prasangka kepada Allah dan kepada sesama maanusia. “Percayalah, ketika hati kita bersih dari prasangka buruk, maka hidup kita akan menjadi lebih tenang, hubungan dengan sesama lebih damai, dan kita akan lebih dekat dengan rahmat Allah Swt. Semoga Allah menjaga hati kita, mengampuni dosa, dan memudahkan kita menjadi hamba-Nya yang husnuzan, selalu berbaik sangka,” pungkas alumni Dayah Ulee Titi ini. (Sayed M. Husen)

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama