Khatib News Edisi 38/2025
Aceh Besar – Dunia ini tidak berdiri karena kekuatan materi atau kekuasaan semata, namun keseimbangan kehidupan umat manusia bertumpu pada empat pilar utama, sebagaimana disampaikan Rasulullah saw dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas ra Nabi bersabda, “Dunia ini tegak karena empat hal, karena ilmu para ulama, keadilan para pemimpin, kemurahan hati orang-orang kaya, dan doa orang-orang miskin.”
Wakil Ketua Majelis Akreditasi Dayah Aceh, Tgk Marbawi Yusuf SH, menyampaikan hal itu dalam khutbah Jumat Masjid Besar Samahani, Kecamatan Kuta Malaka, Aceh Besar, 11 Juli 2025 bertepatan dengan 15 Muharram 1447 H.
Tgk Marbawi menjelaskan, pesan Nabi di atas menegaskan peran penting masing-masing kelompok masyarakat dalam menciptakan ketenteraman dan keberlanjutan kehidupan. Ulama merupakan pilar pertama yang menjaga arah dan nilai-nilai kehidupan umat. Melalui ilmu dan keteladanan mereka, umat dibimbing keluar dari kegelapan kebodohan menuju cahaya kebenaran. Tanpa bimbingan ulama, nilai akhlak dan spiritual masyarakat akan rapuh, bahkan hilang arah.
Sementara itu, tambahnya, pemimpin memegang tanggung jawab besar dalam menegakkan keadilan. Dalam perspektif Islam, keadilan bukan sekadar aturan tertulis, tetapi harus tercermin dalam kebijakan dan tindakan nyata yang berpihak pada kemaslahatan umat. Seorang pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban bukan hanya di hadapan umat, tetapi juga di hadapan Allah Swt.
Kelompok berikutnya orang-orang kaya yang memikul amanah untuk berbagi dan membantu sesama. Kekayaan, menurut Islam, bukan hanya hak pribadi, melainkan titipan yang harus dimanfaatkan untuk kepentingan sosial. “Zakat, infak, dan sedekah instrumen strategis untuk menjaga keseimbangan ekonomi dan mengurangi kesenjangan sosial yang bisa memicu ketidakstabilan masyarakat,” ungkap mantan Rais Am PB Rabithah Thaliban Aceh ini.
Di sisi lain, kata Tgk Marbawi, kaum fakir dan miskin pun memegang peranan yang tidak bisa diabaikan melalui kekuatan doa mereka. Doa yang tulus dari hati yang bersih menjadi penopang spiritual umat manusia. Rasulullah saw bahkan menegaskan, doa orang-orang yang terpinggirkan inilah yang menjaga dunia dari berbagai bencana dan musibah.
“Keempat kelompok ini harus saling menopang. Ketika ulama terus menebarkan ilmu, pemimpin menegakkan keadilan, orang kaya memperkuat solidaritas sosial, dan kaum miskin menjaga langit dengan doa-doa mereka, maka dunia akan tetap kokoh berdiri. Sebaliknya, jika salah satu pilar ini runtuh, ketidakseimbangan sosial dan akhlak akan mengancam kehidupan umat manusia,” pungkas alumni STISNU Aceh angkatan pertama ini. (Sayed M. Husen)