Banda Aceh -- Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, Muhammad Nasir S.IP, MPA menyatakan dukungan penuh terhadap pelaksanaan Aceh Waqf Summit (AWS) 2025, sebuah forum strategis yang dirancang untuk mendorong pengarusutamaan wakaf sebagai instrumen kesejahteraan dan pembangunan ekonomi Aceh.
Rapat koordinasi terkait penyelenggaraan kegiatan ini berlangsung di ruang Sekda Aceh pada Jumat (10/10/25), yang turut dihadiri diantaranya oleh Plt Asisten Pemerintahan Drs Syakir, MSi, Kepala Bappeda Aceh yang diwakili oleh Plt Sekretaris Bappeda Aceh, dan Kepala Bidang Perencanaan Pembangunan Ekonomi dan SDA, Reza Ferdian, SSTP, MSi.
Hadir juga Ketua Badan Baitul Mal Aceh, Mohammad Haikal, MIFP, Plh Kepala Sekretariat Baitul Mal Aceh, Didi Setiadi, SSos, dan Tim Quick Wins Gubernur Aceh yang diwakili oleh Fahmi M Nasir, serta unsur Panitia Pelaksana AWS 2025.
Sekda Muhammad Nasir menyampaikan apresiasi atas inisiatif penyelenggaraan AWS dan menegaskan dukungan penuh Pemerintah Aceh terhadap penguatan peran wakaf sebagai bagian dari transformasi ekonomi dan pemberdayaan umat.
“Pemerintah Aceh siap mendukung penuh agar Aceh Waqf Summit 2025 berjalan sukses dan memberikan dampak nyata terhadap kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Reza Ferdian memaparkan konsep dan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pada 25–26 November 2025 di Anjong Mon Mata, Kompleks Meuligoe Gubernur Aceh.
Kegiatan ini mengusung tema Kolaborasi Efektif Wakaf Menuju Kemakmuran Aceh atau Effective Waqf Collaboration towards Aceh’s Prosperity. AWS momentum penting dalam memperkuat ekosistem wakaf di Aceh secara komprehensif dan terarah.
“AWS 2025 merupakan bagian dari Program Gubernur Aceh dan menjadi salah satu prioritas dalam RPJMA sebagai bentuk komitmen Pemerintah Aceh dalam memajukan sektor wakaf produktif,” ungkap Reza Ferdian.
Ia menjelaskan, melalui kegiatan ini, diharapkan dapat tercipta sinergi antara pemerintah, lembaga keuangan syariah, Baitul Mal, dan para mitra strategis dalam mendorong optimalisasi aset wakaf untuk kesejahteraan masyarakat.
Rangkaian kegiatan AWS 2025 akan melibatkan berbagai tokoh dan narasumber dari dalam dan luar negeri, serta sejumlah tokoh lokal yang berpengaruh dalam pengembangan ekonomi berbasis wakaf di Aceh.
Selain seminar dan diskusi, kegiatan ini juga akan menghadirkan peluncuran Dana Abadi Wakaf Aceh (DAWA), pemberian penghargaan Mitra Sukses, serta forum kolaborasi antara lembaga wakaf dan mitra usaha.
“Anggaran kegiatan ini bersumber dari dukungan Bappeda Aceh dan berbagai pihak sponsor serta mitra strategis lainnya,” tegas Reza Ferdian.
Pelaksanaan AWS 2025 akan melahirkan tiga capaian utama, yaitu tersusunnya Peta Jalan Wakaf Aceh, terbentuknya Forum Wakaf Aceh sebagai wadah kolaborasi lintas lembaga, dan penerbitan buku Aceh’s Waqf Experiment: Tradition Powers New Economy yang akan mendokumentasikan praktik dan inovasi pengelolaan wakaf di Aceh.
Reza Ferdian berharap, kegiatan ini menjadi tonggak baru dalam kebangkitan ekonomi Aceh berbasis wakaf produktif, serta menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha dapat menggerakkan potensi wakaf menuju kemakmuran yang berkelanjutan. (Sayed M. Husen)